YES PORTAL Prayer : Jumat, pkl.19.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang
YES PORTAL : Sabtu, pkl.18.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang

Kamis, 23 April 2009

Ciri-ciri Gereja yang Benar

“Gereja bukanlah gedungnya, dan bukan pula menaranya, bukalah pintunya, lihat di dalamnya, gereja adalah orangnya”, familiar dengan syair tadi? Ya, ini adalah syair yang kerap dilantunkan anak-anak di sekolah minggu. Yang berarti bahwa gereja bukan semata-mata gedung atau tempat, tetapi orang-orang Kristen itu sendiri. Sekumpulan orang Kristen yang mengadakan persekutuan, juga disebut gereja.

Sekarang, ada begitu banyak kumpulan orang Kristen yang mengadakan persekutuan. Lazimnya, persekutuan ini didasari oleh kesamaan penafsiran atau interpretasi terhadap doktrin yang terkandung di dalam Alkitab. Menurut data Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), ada 86 aliran gereja yang tercatat sebagai anggota PGI. Ini belum termasuk jumlah gereja yang tergabung dalam Persekutuan Injili Indonesia (PII).

Dengan begitu banyaknya gereja yang ada di Indonesia, tentu memudahkan seorang yang baru menjadi Kristen untuk mencari tempat di mana ia dapat bertumbuh dan melayani. Berikut beberapa ciri gereja yang benar:

Gereja yang benar akan berfokus pada salib Kristus, di mana segala kegiatan dan kepercayaan (termasuk dalam pengajarannya) akakn berpusat pada salib Kristus, ini karena salib adalah inti dari pemberitaan Injil.

Gereja yang benar akan menekankan pada kekudusan. Memang, tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa. Tapi, bagi orang percaya yang sudah bertobat, segala kesalahannya akan diampuni melalui anugerah Tuhan.

Kesatuan. Gereja juga adalah tubuh Kristus, di mana ini berarti bahwa anggota gereja harus saling menguatkan dan melayani satu sama lain. Ini muskil terjadi tanpa ada persektuan di antara sesama orang percaya.

Adanya orang yang lahir baru. Sebetulnya, gereja yang memiliki anggota jemaat dalam jumlah besar, tidak identik dengan gereja yang benar. Ini bisa terjadi jika jemaat yang dimaksud belum mengalami pertobatan alias lahir baru. Sebaiknya, sebuah gereja dengan jumlah jemaat yang minim, tapi sudah mengalami lahir baru, bisa jadi dibenarkan di hadapan Tuhan.

Gereja yang benar juga memiliki kepedulian antara satu sama lain. Seperti gereja mula-mula di mana jemaatnya saling membagikan harta kepunyaan mereka.

Hidup dalam keharmonisan. Artinya, setiap jemaat gereja bisa hidup damai meski sejatinya masing-masing memiliki perbedaan.

Mudahnya, ciri-ciri gereja yang benar bisa dilihat dari buahnya. Atau dengan kata lain, perilaku dari anggota gereja itu sendiri. Ini bisa tampak saat jemaat gereja terlihat konflik dengan sesama anggota jemaat. Apakah mereka saling mengampuni, saling mengakui kesalahan masing-masing, atau malahan mempertajam konflik? Gereja yang benar tidak akan menghakimi gereja lain yang berbeda—di dalam metode penyembahan misalnya—sebagai gereja sesat. Malahan, mereka akan mengakui bahwa sebagai gereja yang terdiri dari orang-orang bisa, (gereja) juga memiliki kekurangan dan keterbatasan.

Justru, perbedaan antar gereja dimaksudkan untuk saling melengkapi sebagaimana fungsi organ tubuh yang berlainan.

www.glministry.com


0 komentar: