YES PORTAL Prayer : Jumat, pkl.19.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang
YES PORTAL : Sabtu, pkl.18.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang

Senin, 24 Mei 2010

SUPERHERO

Tanggal: Senin, 24 Mei 2010
Bacaan: Kejadian 50:22-26
Setahun: 1 Tawarikh 22-24; Yohanes 8:28-59
Nas: Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan
kamu dan membawa kamu ke negeri yang telah dijanjikan-Nya
(Kejadian 50:24)

Judul:
"SUPERHERO"

Seorang anak autis naik ke puncak gedung berlantai tiga di Thailand.
Ibunya panik saat ia berdiri di atas pagar pembatas. Nyaris
terjatuh. Makin didekati, ia makin menjauh. Tiba-tiba ibunya ingat
bahwa anak itu menyukai tokoh Spiderman. Maka, dimintanya petugas
pemadam kebakaran mendekatinya dengan memakai kostum superhero itu.
Hasilnya? Begitu "Spiderman" muncul memanggil namanya, si anak
mendekat. Ia merasa aman dan bangga dilindungi "Spiderman",
superhero andalannya.

Ketika Yusuf memerintah sebagai Raja Mesir, ia menjadi superhero
bagi sanak keluarganya. Di bawah kuasanya, mereka bisa menikmati
hidup makmur di Mesir. Padahal mereka berstatus orang asing. Tidak
ada penduduk Mesir berani protes. Namun, kuasa Yusuf tidak kekal. Ia
bukan superhero sejati. Di usia ke-110, ia sadar ajalnya hampir
sampai. Maka, Yusuf mengingatkan saudara-saudaranya agar tidak
mengandalkan dirinya. "Aku akan mati," jelasnya, "Allahlah yang akan
memperhatikan dan membawamu ke negeri Perjanjian." Hanya Allah
Superhero sejati. Kepada-Nyalah keluarga Yusuf harus menaruh
harapan.

Banyak orang mencari superhero. Anak mendambakan figur ayah yang
kuat. Perempuan mencari suami yang bisa melindungi. Pengusaha
mencari orang kuat untuk menjaga usahanya. Rakyat mencari pemimpin
yang bisa menjamin keamanan dan kemakmuran. Jika Anda menjadikan
orang lain atau diri sendiri sebagai superhero, berhati-hatilah!
Anda pasti kecewa, sebab tak ada orang yang serbabisa. Tak seorang
pun bisa menjadi superhero asli! Lebih baik andalkan Tuhan, Sang
Superhero sejati --JTI

MANUSIA TERHEBAT SEKALIPUN PUNYA KETIDAKMAMPUAN
MAKA JANGAN JADIKAN MEREKA TUHAN


e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2010-05-24
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2010/05/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+50:22-26

Kejadian 50:22-26

22 Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum
keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.
23 Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang
ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan
Yusuf.
24 Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku
akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu
keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya
dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."
25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu
Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa
tulang-tulangku dari sini."
26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya
dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Selengkapnya....

Kamis, 20 Mei 2010

KERANGKA YANG HIDUP LAGI

Tanggal: Kamis, 20 Mei 2010
Bacaan: Yehezkiel 37:1-14
Setahun: 1 Tawarikh 10-12; Yohanes 6:45-71
Nas: Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu (Yehezkiel 36:26)

Judul:
"KERANGKA YANG HIDUP LAGI"

Kepada Yehezkiel, nabi Allah pada masa pembuangan ke Babel, Tuhan
memberi penglihatan penting. Ia dibawa ke lembah yang penuh tulang
belulang kering. Tiba-tiba saja, tulang belulang itu bergerak-gerak.
Apa yang terjadi? Tulang-tulang itu menyatu, membentuk kerangka-
kerangka manusia. Jaringan tubuh dan urat-urat mereka terbentuk
lagi, kulit baru pun menutup tubuh mereka lagi. Dan dengan paru-paru
yang kembali terisi oksigen, mayat-mayat itu bangkit lagi.

"Tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel," kata Tuhan (ayat
11). Ketika itu Israel ada dalam pembuangan yang pahit di Babel.
Mereka tercerai berai. Kota mereka tinggal reruntuhan. Seolah-olah
tak ada harapan bangsa mereka dapat pulih lagi. Namun penglihatan
kepada Yehezkiel, memberi pengharapan akan pemulihan. Yakni, bahwa
Tuhan tidak selamanya menghukum. Allah menghukum agar Israel
bertobat. Namun, Dia tidak berhenti mengasihi mereka. Dan ketika
Israel mau berpaling kembali serta memperbarui hati dan hidup mereka
(36:26,27), Tuhan dapat memulihkan keadaan mereka (39:27)!

Mungkin Indonesia tak seterpuruk Israel saat itu. Namun, barangkali
ada aspek-aspek kehidupan yang seolah-olah tak dapat dipulihkan
lagi. Seperti tulang yang sudah mengering. Walau demikian, Tuhan
menunjukkan sekali lagi bahwa tak ada yang mustahil bagi-Nya. Selalu
ada pengharapan dalam Dia, yang tidak berhenti mengasihi. Bangsa
kita pun dapat kembali mengalami pemulihan dan kebangkitan secara
nasional. Yakni, ketika kita sebagai umat-Nya, menjadi agen
perubahan yang menularkan pertobatan di berbagai aspek kehidupan --
AW

KEBANGKITAN BARU AKAN TERJADI DI NUSANTARA
KETIKA UMAT-NYA KEMBALI MEMILIKI HATI YANG TAAT

Selengkapnya....

Rabu, 19 Mei 2010

MEMBERI DENGAN SENGAJA

Tanggal: Rabu, 19 Mei 2010
Bacaan: Imamat 19:9,10
Setahun: 1 Tawarikh 7-9; Yohanes 6:22-24
Nas: Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit
ladangmu habis-habis sampai ke tepinya (Imamat 19:9)

Judul:
"MEMBERI DENGAN SENGAJA"

Banyak orang di sekitar kita adalah orang miskin. Data pemerintah
mencatat, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 50 juta orang.
Meski demikian, Bank Dunia memperkirakan, setengah penduduk
Indonesia ada di bawah garis kemiskinan. Selain itu semakin banyak
pula fakta tentang betapa sulitnya orang sengaja memberi pada orang
miskin.

Sejak dulu, sebagaimana Alkitab mencatat, bahkan sampai sekarang,
kemiskinan seolah-olah selalu ada di sepanjang sejarah umat manusia.
Dalam kondisi demikian, Tuhan mengajar umat Israel untuk dengan
sengaja menyisihkan pemberian bagi mereka yang miskin. Caranya,
setiap kali panen, mereka tak boleh membiarkan ladang mereka dipanen
habis hingga tak ada yang tertinggal. Dia memerintahkan supaya ada
sisa, yang bisa dipungut orang miskin atau orang asing (ayat 10).

Memberi dengan sengaja, yang ditujukan untuk membantu orang miskin,
sangat penting diperhatikan oleh anak Tuhan. Banyak orang semakin
miskin bukan karena tidak melakukan apa-apa, melainkan karena
semakin banyak orang tidak peduli pada hidup mereka. Kita harus
peduli pada sesama yang berkekurangan, karena Tuhan mengajarkan
bahwa kita hidup tidak hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk
memikirkan kebutuhan orang lain.

Prinsip memberi seperti orang Israel bisa dilakukan siapa saja.
Petani bisa menyisihkan sekaleng kecil hasil panen. Pedagang bisa
mengambil sebagian dari keuntungan hariannya. Mahasiswa bisa
menyisihkan sebagian uang saku hariannya. Jika setiap orang
melakukannya, alangkah besar hasilnya, yang bisa diberikan kepada
orang-orang miskin di sekitar kita. Mari melakukannya --FZ

TUHAN TAK MEMINTA KITA SELALU MEMBERI BESAR
TUHAN INGIN KITA MEMILIKI HATI BESAR UNTUK MEMBERI

Selengkapnya....

Selasa, 18 Mei 2010

OBAT BIUS

Tanggal: Selasa, 18 Mei 2010
Bacaan: Yakobus 3:1-12
Setahun: 1 Tawarikh 4-6; Yohanes 6:1-21
Nas: Dengan lidah kita memuji Tuhan dan Bapa kita; dan dengan lidah
kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari
mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-
saudaraku, tidak boleh terjadi (Yakobus 3:9,10)

Judul:
"OBAT BIUS"

Konotasi yang melekat pada kata "obat bius" saat ini cenderung
negatif. Narkoba, obat terlarang, madat, adalah sebagian istilah
yang terpikir ketika mendengar kata tersebut. Ini tidak
mengherankan, mengingat begitu meluasnya penyalahgunaan obat bius di
masyarakat kita. Namun, obat bius juga merupakan salah satu obat
paling penting dalam dunia kedokteran. Bayangkan bagaimana rasanya
kalau kita harus dioperasi tanpa terlebih dulu menerima obat bius.
Tubuh kita dibedah dan kita harus merasakan semua sakitnya!

Sama seperti obat bius, ada banyak hal di dunia ini yang berpotensi
besar untuk menghasilkan hal-hal baik, tetapi juga dapat dengan
mudah disalahgunakan untuk hal-hal yang merusak. Lidah kita adalah
salah satu contohnya. Lidah kita dapat dipakai untuk hal-hal yang
indah seperti memuji Tuhan. Namun, lidah juga dapat dipakai untuk
melakukan hal-hal mengerikan seperti mengutuk orang lain. Yakobus
memperingatkan kita agar menjaga lidah. Agar hanya dipakai untuk
menghasilkan hal-hal baik.

Selain lidah kita, harta, kekuasaan, kepintaran, prestasi,
pengalaman, dan begitu banyak hal lain dalam hidup kita juga
berpotensi untuk membangun atau merusak. Harta kita bisa dipakai
untuk menolong orang lain atau untuk memuaskan keserakahan kita,
memiskinkan banyak orang. Kekuasaan kita bisa dipakai untuk membela
orang-orang yang lemah atau untuk menindas mereka demi mendapat
keuntungan sendiri. Keputusannya ada di tangan kita. Pilihlah dengan
bijak. Yaitu, untuk mendatangkan kebaikan, menjadi berkat bagi
banyak orang --ALS

HIDUP KITA DAPAT DIPAKAI UNTUK MEMBANGUN ATAU MERUSAK
PASTIKAN KITA MEMILIH YANG TEPAT

Selengkapnya....

Senin, 17 Mei 2010

MENIKMATI PEKERJAAN

Tanggal: Senin, 17 Mei 2010
Bacaan: Pengkhotbah 9:7-10
Setahun: 1 Tawarikh 1-3; Yohanes 5:25-47
Nas: Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenaga (Pengkhotbah 9:10)

Judul:
"MENIKMATI PEKERJAAN"

Setiap hari, seorang ibu tua menyapu jalan. Dengan seragam lusuh dan
sapu di tangan, dibersihkannya pinggiran jalan berkali-kali. Orang
yang lalu lalang di sana sulit menemukan debu atau daun kering.
Bersih sekali. Walau digaji minim, si ibu bekerja sepenuh hati.
"Saya suka melihat jalanan bersih," katanya, "Senang rasanya melihat
orang merasa nyaman lewat jalan itu!" Ia menemukan kesukaan bekerja,
bukan hanya karena mendapat gaji. Ia sadar pekerjaan itu membuatnya
bisa berkarya bagi sesama.

Banyak orang tidak menyukai pekerjaannya. Waktu bekerja delapan jam
sehari terasa berat karena melakukan tugas yang membosankan.
Pengkhotbah mengajak kita melihat sisi positif dari bekerja. Walau
membosankan, pekerjaan memberi kita upah. Dengan itu kita bisa makan
dan minum (ayat 7), punya pakaian bersih (ayat 8), serta mencukupi
biaya rumah tangga (ayat 9). Upah bekerja memberi kita harga diri
karena bisa mencukupi diri sendiri, tidak bergantung pada orang
lain. Di atas semua itu, bekerja adalah sebuah kesempatan. Orang
mati tak lagi bisa bekerja (ayat 10). Mumpung masih kuat dan sehat,
inilah saatnya berkarya. Pengkhotbah mengajak kita bekerja sekuat
tenaga. Apa pun pekerjaan kita, nikmatilah sama seperti menikmati
makanan dan minuman.

Apakah Anda punya pekerjaan yang halal? Bersyukurlah dan nikmatilah!
Pekerjaan Anda mungkin tidak sesuai dengan keinginan Anda. Namun,
itu tak jadi soal. Ketika bekerja sekuat tenaga dan dengan sepenuh
hati, Anda akan menemukan kepuasan. Bahkan, merasa mantap sebab
bisa menjadi orang yang bertanggung jawab --JTI

CIPTAKAN KETERBEBANAN SAAT BEKERJA
ANDA AKAN BEKERJA KERAS TANPA MERASA DIBEBANI

Selengkapnya....

Sabtu, 15 Mei 2010

Posisi Terakhir

Tanggal: Sabtu, 15 Mei 2010
Bacaan: Lukas 24:50-53
Setahun: 2 Raja-raja 22-23; Yohanes 4:31-54
Nas: Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
    dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
    melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
    Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman
    (Matius 28:19,20)

Judul:
                          "POSISI TERAKHIR"

  Ketika orang berpisah, posisi terakhir menjadi sangat bermakna. Baik
  posisi lokasi maupun sikap tubuh. Seperti kata lagu kenangan tahun
  1970-an, Berpisah di Teras St. Carolus. Ada perpisahan di bandara
  diiringi pelukan dan isak-tangis. Ada perpisahan di restoran
  diwarnai pesta dan gelak tawa. Ada perpisahan di gedung pertemuan
  dipenuhi cinderamata dan kata-kata perpisahan. Ada perpisahan di
  rumah sakit dalam suasana ikhlas dan doa penyerahan. Posisi terakhir
  menjadi bekal selanjutnya bagi pihak-pihak yang berpisah. Itulah
  maknanya.

  Bagaimana posisi terakhir Yesus saat berpisah dengan murid-murid
  sebelum naik ke surga? Lokasinya di luar kota Yerusalem, dekat
  Betania. Diduga kuat, di Bukit Zaitun. Bagi Yesus dan para murid,
  bukit adalah tempat pengajaran dan pewahyuan. Perpisahan di bukit
  menjadi tanda pengutusan bagi mereka untuk mengajar tentang Yesus.
  Sikap tubuh Yesus di posisi terakhir adalah "mengangkat tangan dan
  memberkati mereka". Dalam penugasan itu, mereka diberkati! Tangan
  Yesus yang memberkati, menjadi bekal mereka. Sebuah jaminan
  penyertaan kekal!

  "Tangan Yesus yang sedang memberkati" itu berlaku bagi kita juga.
  Sampai Dia datang kembali di awan-awan (Kisah Para Rasul 1:11). Jika
  dalam hidup kita yang terasa adalah "tangan-tangan" yang menekan,
  yang teracung menuding, yang meninju dari belakang, yang menampar
  dengan hinaan, yang membelenggu dan melempar sampah kepedihan;
  ingatlah, itu bukan untuk seterusnya! Sebaliknya, "tangan" yang
  menyertai kita sampai kesudahan adalah "tangan Yesus" yang
  memberkati. Hitung berkat Anda. Jadikan itu bekal keyakinan dan
  kekuatan dalam menjalani hidup ini --PAD

            SAAT KAULIHAT TANGAN-TANGAN MENINDIH BERAT
      PANDANGLAH "TANGAN YESUS" YANG SEDANG MEMBERI BERKAT

Selengkapnya....

Rabu, 12 Mei 2010

JANGAN MARAH

Tanggal: Rabu, 12 Mei 2010
Bacaan: Mazmur 37:1-20
Setahun: 2 Raja-raja15-16; Yohanes 3:1-18
Nas: Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan
marah, itu hanya membawa kepada kejahatan (Mazmur 37:8)

Judul:
"JANGAN MARAH"

Pernahkah Anda melihat anak nelayan memancing kepiting? Mereka
mengikatkan tali di sebatang bambu. Ujungnya diikatkan pada batu
kecil. Lalu bambu itu diayun ke arah kepiting yang diincar, dan
disentak-sentakkan agar kepiting itu marah. Begitu si kepiting
marah, ia akan mencengkeram batu kecil itu dengan kuat dan
terjeratlah ia karena kemarahannya!

Karena adanya akibat serupa dengan gambaran di atas, itulah sebabnya
amarah anak Tuhan tidak boleh terpancing melihat orang jahat. Tiga
kali pemazmur menasihati para pembacanya agar jangan marah kepada
orang yang berbuat jahat (ayat 1,7,8). Alasannya, itu hanya akan
membawa kita pada kejahatan. Emosi tinggi bisa membuat kita berbuat
sesuatu yang berakibat buruk. Misalnya karena ingin melampiaskan
kemarahan, kita justru menyakiti orang lain_fisik atau perasaan.
Bahkan, sekalipun kemarahan itu beralasan! Anak Tuhan bisa menjadi
marah atau iri hati terhadap orang jahat, yang bebas berbuat jahat,
tetapi seolah-olah hidup mereka tetap aman dan terlindungi dari
murka Allah. Seakan-akan Allah tidak adil. Sepertinya Dia membiarkan
saja jika orang benar lebih kerap bermasalah dibanding orang jahat.
Benarkah?

Jika kita harus menyaksikan kefasikan merajalela dan anak Tuhan tak
bisa berbuat apa-apa, kita harus meneguhkan hati untuk tidak marah.
Ya, marah kepada orang fasik hanya membuat kita masuk ke dalam
pancingan mereka. Dan kemarahan yang tak terkendali justru akan
menjerat pelakunya ke dalam dosa. Ingat saja kata pemazmur. Orang
fasik takkan bertahan lama dalam keberdosaan, kejahatan mereka akan
terbongkar. Tuhan selalu adil. Dia tidak menutup mata atas
kefasikan --ENO

KEBERUNTUNGAN ORANG FASIK HANYA SEMENTARA
KEBERUNTUNGAN ORANG BENAR SUNGGUH TAK TERKIRA

Selengkapnya....

Senin, 10 Mei 2010

BUKAN INI, BUKAN ITU

Tanggal: Senin, 10 Mei 2010
Bacaan: Yosua 5:13-15
Setahun: 2 Raja-raja 10-12; Yohanes 1:29-51
Nas: Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan.
Sekarang aku datang" (Yosua 5:14)

Judul:
BUKAN INI, BUKAN ITU

Dodo sedang bimbang ketika mesti mengambil keputusan. Meneruskan
kariernya atau menjadi fulltimer. Ia lalu berdoa, "Tuhan, yang mana
kehendak-Mu? Menjadi fulltimer, atau insinyur?" Kerap kali dalam
hidup ini kita memberi Tuhan dua pilihan. "Yang ini atau yang itu?"
Kalau bukan A, tentu B. Tanpa kita sadari, bisa jadi rencana Tuhan
bukan kedua-duanya.

Sebelum maju menyerang Yerikho, Yosua bertemu seseorang yang membawa
pedang. Refleks Yosua bertanya, "Kawankah engkau atau lawan?"
Jawaban yang Yosua terima adalah tidak dua-duanya. Bukan kawan, juga
bukan lawan. Dia Panglima Balatentara Tuhan. Tuhan bukan kawan
Yosua yang berkedudukan sederajat dengannya. Tuhan juga bukan lawan
Yosua. Dia adalah Tuhan-nya, yang datang untuk memimpinnya (ayat
14). Ketika Yosua sadar berhadapan dengan Panglima Allah, ia sujud
menyembah dan bertanya apa yang harus ia lakukan. Dan ia pun
mendapat petunjuk yang tepat (ayat 15).

Acap kali kita dihadapkan pada banyak pilihan. Ketika bertanya
kepada Tuhan, janganlah membatasi dengan memberi-Nya pilihan. Kita
seyogianya sadar, rencana Tuhan bisa jauh melebihi yang bisa kita
pikirkan. Tuhan datang tidak untuk menjawab kebingungan kita, tetapi
untuk menyatakan bahwa kita harus mengikuti-Nya. Doa kita semestinya
bukan memberi Tuhan pilihan, melainkan bertanya, "Apa yang akan
dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" (ayat 14).

Ketika kita sungguh-sungguh merendahkan diri dan bertanya, Tuhan
akan memberi pimpinan-Nya. Dan, sungguh indah jika ketika mendapat
pimpinan, kita tidak membantah, tetapi berlaku seperti Yosua, "Dan
Yosua berbuat demikian" (ayat 15) --GS

BERSERAHLAH KEPADA ALLAH YANG SANGGUP MEMILIHKAN JALAN
SEBAB HANYA DIALAH YANG SUDAH TAHU SEGALA YANG DI DEPAN

Selengkapnya....

Rabu, 05 Mei 2010

KAPAL DOULOS

Tanggal: Rabu, 5 Mei 2010
Bacaan: Matius 4:18-25
Setahun: 1 Raja-raja 19-20; Lukas 23:1-25
Nats: Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi
jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka
agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus
ditulis itu (Yohanes 21:25)
Judul:
KAPAL DOULOS

Kapal Doulos dibuat pada 1914. Pada 2009, kapal ini tercatat sebagai
kapal tertua yang masih aktif berlayar. Dalam sejarahnya, kapal ini
telah dipakai untuk berbagai fungsi. Untuk mengangkut barang dan
imigran, juga sebagai kapal pesiar. Namun sejak 1977, kapal ini
dikhususkan untuk melayani Tuhan dengan menyalurkan buku-buku dan
ilmu pengetahuan ke berbagai daerah di dunia. Melaluinya, banyak
hidup yang telah disentuh dan diubahkan. Tak heran, ketika kapal ini
akhirnya dipensiunkan pada akhir 2009 lalu, banyak kenangan indah
yang bisa diceritakan seputar kapal tersebut.

Sepanjang masa hidup-Nya di dunia, Yesus juga menyentuh dan mengubah
hidup banyak orang. Baik para rasul yang selalu mengikuti-Nya, juga
semua orang yang pernah bertemu dan dilayani-Nya. Melalui ucapan,
perbuatan, maupun mukjizat-Nya; hidup mereka diubahkan, pengharapan
mereka dikukuhkan, iman mereka dikuatkan. Sedemikian luar biasa
hidup Yesus, sampai-sampai ketika Rasul Yohanes mengenang-Nya, ia
mengakui tidak mampu mencatat semua karya-Nya itu.

Kenangan apa yang akan kita tinggalkan ketika kelak meninggalkan
dunia ini? Akan sangat indah kalau kenangan yang ada di benak
orang-orang adalah bahwa hidup kita telah menjadi berkat bagi orang
lain. Bahwa hidup kita telah menyentuh dan mengubah hidup banyak
orang. Karena itu, arahkan hidup kita ke sana. Segera! Sebelum
terlambat. Jangan sampai akhirnya kita menutup hidup ini dalam
penyesalan, karena sadar bahwa ternyata hidup kita tidak berdampak.
Bahwa tidak ada orang yang pernah kita sentuh dan ubah --ALS

KENANGAN APA YANG AKAN ORANG INGAT TENTANG HIDUP KITA
KELAK SESUDAH KITA MENINGGAL?

Selengkapnya....

Sabtu, 10 April 2010

MENINGGIKAN TUHAN

Tanggal: Sabtu, 10 April 2010
Bacaan : Mazmur 57:1-11
Setahun: 1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42
Nats: Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah
kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! (Mazmur 57:12)

Judul:

MENINGGIKAN TUHAN

Jika kamu tidak betah, keluarlah dari perusahaan itu. Kamu baru saja
lulus kuliah. Jika harus menganggur juga tak mengapa," begitulah
saran seorang ibu yang tidak tega melihat anaknya menangis karena
difitnah dan menjadi kambing hitam di kantornya. Namun, jawaban si
anak mengejutkan sang ibu, "Tidak Bu, tidak sekarang. Saya tidak mau
nama Tuhan dipermalukan. Mereka tahu saya anak Tuhan. Saya akan
keluar jika masalah sudah selesai dan dengan nama yang bersih."
Setahun kemudian, si anak telah menjadi orang kepercayaan sang
direktur dan akhirnya keluar dengan nama yang harum.

Mazmur 57 ditulis saat Daud bersembunyi di gua untuk menghindari
kejaran Saul yang ingin membunuhnya. Saat itu Daud telah kehilangan
banyak hal; istri, saudara, sahabat, juga kedudukan. Namun, Daud
tidak kehilangan harta yang terindah, yaitu Tuhan. Dan kerinduannya
adalah bagaimana agar Tuhan ditinggikan dan dimuliakan. Ini yang
membuat Daud tidak membunuh Saul walaupun kesempatan sudah di depan
mata (1 Samuel 24:1-23). Sebaliknya, Daud dengan setia menunggu
Tuhan menggenapi janji-Nya, pada waktu-Nya. Demikianlah Tuhan
dipermuliakan di dalam hidup Daud.

Akankah tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan-studi, pekerjaan,
dan sebagainya, membuat kita tak sabar dan ingin mundur? Apabila
keadaan tengah tidak menyenangkan, biarlah kita coba merenungkan
kembali janji-janji Tuhan. Minta Dia menguatkan dan menjaga kita,
sehingga tiap keputusan yang kita buat tidak menyeret kita ke dalam
hal-hal buruk. Dan biarlah kita tetap taat agar nama-Nya dimuliakan
--VT

YANG TERUTAMA DI DALAM HIDUP INI ADALAH MENINGGIKAN NAMA TUHAN

Mazmur 57:1-11

1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam
Dari Daud, ketika ia lari dari pada Saul, ke dalam gua.
2 Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah
jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung,
sampai berlalu penghancuran itu.
3 Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang
menyelesaikannya bagiku.
4 Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga dan menyelamatkan aku,
mencela orang-orang yang menginjak-injak aku. Sela Kiranya Allah
mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya.
5 Aku terbaring di tengah-tengah singa yang suka menerkam anak-anak
manusia, yang giginya laksana tombak dan panah, dan lidahnya
laksana pedang tajam.
6 Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah
kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!
7 Mereka memasang jaring terhadap langkah-langkahku, ditundukkannya
jiwaku, mereka menggali lobang di depanku, tetapi mereka sendiri
jatuh ke dalamnya. Sela
8 Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau
bermazmur.
9 Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau
membangunkan fajar!
10 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan,
aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;
11 sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu
sampai ke awan-awan.


Selengkapnya....

Selasa, 09 Februari 2010

TIDAK ADA KURSI

Tanggal: Selasa, 9 Februari 2010
Bacaan : Ibrani 10:1-18
Setahun: Imamat 6-7; Matius 25:1-30
Nats: Tetapi, setelah mempersembahkan hanya satu kurban saja karena
dosa, Kristus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah
(Ibrani 10:12)
Judul:
TIDAK ADA KURSI

Misalkan Anda memasuki Bait Allah dalam Perjanjian Lama, Anda akan
mendapati suatu perabot yang tidak tersedia di sana. Apakah itu?
Kursi! Tidak ada kursi di dalam Bait Allah. Setiap imam besar yang
melayani di Bait Allah tidak berkesempatan untuk duduk. Mereka selalu
aktif, setiap hari melayani, setiap hari mempersembahkan korban.
Ketika seorang imam selesai bertugas, imam yang lain melanjutkan
pelayanannya. Mereka harus melakukannya berulang-ulang karena korban
yang mereka persembahkan tidak benar-benar efektif dalam menghapuskan
dosa umat Allah.

Betapa berbeda dengan Imam Besar Perjanjian Baru! Penulis kitab
Ibrani mengemukakan fakta yang sangat mengejutkan, khususnya bagi
orang Yahudi yang terbiasa dengan pelayanan ala Bait Allah tadi. Kita
tidak lagi menemukan imam besar yang berdiri melayani. Sebaliknya,
kita mendapati Imam Besar yang duduk untuk selama-lamanya (ayat 12).

Duduk melambangkan kondisi beristirahat; berhenti dari suatu
pekerjaan. Tidak seperti imam Perjanjian Lama, Kristus sudah selesai
bertugas. Dia mempersembahkan kurban hanya satu kali, sebuah kurban
yang sempurna, kurban yang menghapuskan dosa untuk selama-lamanya.
Dia telah meraih kemenangan yang menentukan atas dosa, dan sekarang
Dia duduk bersama dengan Bapa-Nya, menyaksikan hasil kemenangan-Nya.

Jika Anda menerima Yesus sebagai Imam Besar, bukankah itu alasan yang
sangat kokoh untuk bersukacita? Tidak ada lagi yang dapat kita
lakukan untuk menambahi atau mengurangi kesempurnaan kurban-Nya. Kita
hanya perlu bersyukur dan turut merayakan kemenangan-Nya --ARS

KITA MENGHADAPI DOSA BUKAN LAGI
DENGAN BERGUMUL MELAWANNYA
MELAINKAN DENGAN MENERIMA DAN MERAYAKAN
KEMENANGAN KRISTUS

Ibrani 10:1-18

1. Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari
keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan
itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap
tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin
menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan
korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar
lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang
diperingatkan akan adanya dosa.
4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba
jantan menghapuskan dosa.
5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah
menyediakan tubuh bagiku--.
6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak
berkenan.
7. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab
ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya
Allah-Ku."
8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran
dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak
berkenan kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum
Taurat--.
9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan
kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang
kedua.
10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu
kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari
pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama,
yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja
karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan
Allah,
13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana
musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk
selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
15 Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada
kita,
16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan
Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula:
"Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya
dalam akal budi mereka,
17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan
mereka."
18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu
lagi
dipersembahkan korban karena dosa.

Selengkapnya....

Senin, 08 Februari 2010

HATI YANG TULUS

Tanggal: Senin, 8 Februari 2010
Bacaan : Kisah 1:15-26
Setahun: Imamat 4-5; Matius 24:29-51
Nats: Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi
orang-orang yang tulus hati (Mazmur 97:11)
Judul:
HATI YANG TULUS

Wajahnya lugu. Sederhana. Tutur katanya simpatik. "Soal gaji sih
terserah saja. Saya terima. Yang penting bisa kerja membantu Tuan dan
Nyonya," ujar Yati. Sang majikan terkesan. Yati diterima menjadi
pembantu rumah tangga. Ia dipercaya. Kunci-kunci rumah dipegangnya.
Dua bulan kemudian, majikannya sangat kaget ketika tiba di rumah.
Semua barang berharga mereka habis terkuras. Yati lenyap. Rupanya ia
adalah anggota sindikat perampok yang beraksi dengan bepura-pura
menjadi pembantu. Wajahnya tulus, namun hatinya bulus!

Sulit mencari orang berhati tulus. Langka, tetapi sangat berharga.
Waktu mencari pengganti Yudas, para murid tidak mencari orang hebat.
Belajar dari pengkhianatan Yudas, mereka sadar bahwa faktor
terpenting yang harus ada dalam diri seorang murid adalah ketulusan
hati. Namun siapa yang bisa mengenal isi hati? Tuhan! Mereka pun
lantas berdoa: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang,
tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih" (ayat 24). Soal hati
itu perkara penting. Percuma menjadi orang berprestasi apabila tanpa
ketulusan hati. Akhirnya, Tuhan memilih Matias, tokoh yang tidak
terkenal. Namanya tak pernah muncul dalam kitab Injil maupun surat
Rasuli. Ia bekerja dibalik layar. Namun, ketulusan hatinya membuat
Tuhan berkenan.

Orang yang tulus hati membuat rencana tanpa intrik. Berbicara tanpa
melebih-lebihkan. Memberi bantuan tanpa pamrih. Menampilkan diri apa
adanya tanpa berusaha terlihat suci. Ia benci kemunafikan dan
kepalsuan. Seperti itukah Anda? Apakah Anda dikenal sebagai orang
yang tulus hati? --JTI

Tanpa hati yang diwarnai ketulusan

Anda tidak bisa membuat Allah terkesan

Kisah 1:15-26

15. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah
saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua
puluh orang banyaknya, lalu berkata:
16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang
disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas,
pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di
dalam pelayanan ini."
18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah
kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah
sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga
tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama",
artinya Tanah Darah--.
20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah
perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di
dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang
senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus
bersama-sama dengan kami,
22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus
terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan
kami tentang kebangkitan-Nya."
23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut
Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang
mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau
pilih dari kedua orang ini,
25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang
ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar
baginya."
26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena
undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada
bilangan kesebelas rasul itu.


Selengkapnya....

Jumat, 05 Februari 2010

HUKUM DAN KEADILAN

Tanggal: Jumat, 5 Februari 2010
Bacaan : Yohanes 8:1-11
Setahun: Keluaran 36-38; Matius 23:1-22
Nats: Siapa saja di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu (Yohanes 8:7)
Judul:
HUKUM DAN KEADILAN

Seorang pedagang barang plastik di sebuah pasar yang cukup besar di
Jakarta, divonis sepuluh bulan penjara karena dianggap membuat
keterangan palsu kepada polisi. Ia dituduh berbohong ketika
mengatakan bahwa surat izin pemakaian tempat usaha atas kiosnya di
pasar itu hilang. Sayangnya, belum sampai kasus ini dikaji lebih
dalam, belum sampai diusut lebih jauh kebenarannya, vonis yang
dijatuhkan sudah dijalankan. "Di Indonesia yang diusahakan memang
cuma penegakan hukum, bukan keadilan. Hukuman buat orang kecil selalu
tegas walau belum adil," begitu komentar seorang pengamat.

Hukum manusia memang bisa saja mengabaikan keadilan, tetapi tidak
demikian dengan hukum Tuhan. Yesus diperhadapkan dengan dilema ketika
didesak mengadili perempuan yang berzina: membebaskannya berarti
melanggar hukum Taurat, tetapi menghukum rajam sesuai hukum Taurat
berarti melanggar hukum Romawi yang berlaku di daerah itu. Namun, Dia
menanggapinya secara cerdik, "Siapa saja di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu." Bukan pezina itu yang diadili, melainkan orang-orang munafik
yang ada di tempat itu, yang harus mengadili diri mereka sendiri.

Dalam kehidupan, hukum dan keadilan semestinya berjalan beriringan.
Hukum tanpa keadilan adalah buta. Namun, keadilan tanpa hukum juga
lumpuh. Maka, menjadi salah apabila ada pribadi-pribadi yang tidak
mau menyeimbangkan keduanya. Apalagi ketika berhadapan dengan pihak
yang lemah dan terpinggirkan, yang tak berdaya membela dirinya
sendiri --SST

HUKUM DAN KEADILAN ADALAH DUA SISI DARI SATU MATA UANG
KEDUANYA MESTI BERJALAN SEIRING


Yohanes 8:1-11

1. tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh
rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa
kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu
berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah
ketika ia sedang berbuat zinah.
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal
itu?"
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk
lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun
bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu."
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di
tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum
engkau?"
11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun
tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi
mulai dari sekarang."



Selengkapnya....

Kamis, 04 Februari 2010

MELIHAT MASA DEPAN

Tanggal: Kamis, 4 Februari 2010
Bacaan : 1Tesalonika 4:13-5:11
Setahun: Keluaran 34-35; Matius 22:23-46
Nats: Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar,
berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan (1Tesalonika 5:8)
Judul:
MELIHAT MASA DEPAN

Dalam film seri Flash Forward dikisahkan bahwa suatu hari semua orang
di dunia pingsan pada saat yang bersamaan, lalu melihat masa depan.
Respons setiap orang terhadap peristiwa itu berbeda-beda, sangat
tergantung pada apa yang mereka lihat dalam penglihatan tersebut.
Namun yang pasti, sejak hari itu hidup semua orang berubah. Orientasi
hidup mereka bukan lagi semata-mata pada apa yang sedang terjadi saat
ini, melainkan pada apa yang akan terjadi di masa yang mendatang.

Kita pun sebetulnya adalah orang-orang yang sudah tahu mengenai masa
depan
. Kita sudah tahu bahwa dunia yang sekarang ini akan berakhir
ketika Yesus datang kembali. Dan bahwa kita akhirnya akan bertemu
langsung dengan Tuhan Yesus dan hidup bersama-Nya dalam kemuliaan
kekal.

Karena itu, hidup kita pun seharusnya diubahkan oleh pengetahuan ini.
Tantangannya, kita tidak tahu kapan hal-hal tersebut akan terjadi.
Sehingga, ada kalanya kita lupa akan masa depan yang sedang kita
nantikan. Atau, bahkan kita menjadi ragu bahwa masa depan tersebut
akan benar-benar terjadi.

Paulus meyakinkan kita, bahwa itu semua sungguh-sungguh akan terjadi.
Maka, ia menasihati kita untuk terus berjaga-jaga, bersiap menyambut
Dia dengan menjalani hidup yang sepadan dengan pengharapan tersebut
(ayat 6,8). Yakni hidup yang penuh pengharapan karena kita tahu masa
depan kita sangat indah bersama Allah. Juga hidup yang menyenangkan
Tuhan, yang tidak egois, karena kita tahu bahwa hidup yang sekarang
ini, suatu saat akan berakhir--ALS

KEYAKINAN KITA AKAN MASA DEPAN DALAM TUHAN YESUS
MEMBENTUK CARA KITA MENJALANI HIDUP PADA SAAT INI

1Tesalonika 4:13-5:11

13. Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu
tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu
jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai
pengharapan.
14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan
telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan
Dia.
15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang
hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali
tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan
sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus
akan lebih dahulu bangkit;
17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan
diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan
di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama
dengan Tuhan.
18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan
perkataan-perkataan ini.

1 Tesalonika 5:1

1. Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu
dituliskan kepadamu,
2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan
datang seperti pencuri pada malam.
3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka
tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang
perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti
tidak akan luput.
4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam
kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti
pencuri,
5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak
siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang
kegelapan.
6. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang
lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang
mabuk, mabuk waktu malam.
8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita
sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan
pengharapan keselamatan.
9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka,
tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga,
entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
11. Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling
membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.

Selengkapnya....

Rabu, 03 Februari 2010

BUKAN SEKADAR KATA

Tanggal: Rabu, 3 Februari 2010
Bacaan : Mazmur 45
Setahun: Keluaran 31-33; Matius 22:1-22
Nats: Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan
sajakku kepada raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir
(Mazmur 45:2)
Judul:
BUKAN SEKADAR KATA

Dalam pengantar buku Menjadi Penulis, Andar Ismail menegaskan
pentingnya isi tulisan. Ia mengatakan, "Menulis bukanlah sekadar
merangkaikan kata, melainkan menuliskan hikmat yang mencerahkan dan
menumbuhkan pembaca. Sepandai-pandainya kita menuangkan, yang lebih
menentukan adalah apa yang dituangkan. Apa gunanya menuang sebuah
botol jika isinya adalah air keruh? Atau, apa yang mau dituang dari
sebuah botol apabila botol itu masih kosong?"

Pengakuan pemazmur menunjukkan proses serupa. Mazmur-mazmurnya
tertuang dari perkara-perkara yang memenuhi hatinya. Ungkapan
"kata-kata indah", menurut konkordansi Alkitab, mengacu pada
perkara-perkara yang baik, mulia, luhur, dan benar. Ketika hal itu
meluap-luap memenuhi hatinya, ia pun tergerak untuk menggubah sajak.
Ia menulis tentang sosok yang sungguh-sungguh luhur dan mulia:
nubuatan tentang Raja yang akan datang, Tuhan Yesus Kristus, dan
jemaat-Nya yang berkemenangan.

Kehidupan kita, seperti halnya tulisan yang jujur, menyatakan apa
yang ada di dalam hati kita. Kita akan menjalani kehidupan yang baik
jika perbendaharaan hati kita meluap-luap dengan perkara-perkara yang
baik. Paulus menasihatkan agar kita memenuhi hati dan pikiran kita
dengan "semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji" (Filipi 4:8). Hal itu akan
menggerakkan kita untuk menuliskan sajak kehidupan yang indah,
kehidupan yang mengungkapkan kasih dan ketaatan kita kepada Raja
segala raja --ARS

KEINDAHAN HATI AKAN MEMANCAR
DALAM KEINDAHAN HIDUP

Mazmur 45:1-17

1. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari bani
Korah. Nyanyian pengajaran; nyanyian kasih. (45-2) Hatiku meluap
dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada
raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir.
2 (45-3) Engkau yang terelok di antara anak-anak manusia,
kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati
engkau untuk selama-lamanya.
3 (45-4) Ikatlah pedangmu pada pinggang, hai pahlawan, dalam
keagunganmu dan semarakmu!
4 (45-5) Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran,
perikemanusiaan dan keadilan! Biarlah tangan kananmu mengajarkan
engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat!
5 (45-6) Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja;
bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu.
6. (45-7) Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
7 (45-8) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan;
sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak
sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
8 (45-9) Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari
istana gading permainan kecapi menyukakan engkau;
9 (45-10) di antara mereka yang disayangi terdapat
puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri
berpakaian emas dari Ofir.
10. (45-11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah
telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
11 (45-12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab
dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
12 (45-13) Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian;
orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
13 (45-14) Keindahan belaka puteri raja itu di dalam,
pakaiannya berpakankan emas.
14 (45-15) Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa
kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya,
yang didatangkan untuk dia.
15 (45-16) Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,
mereka masuk ke dalam istana raja.
16 (45-17) Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh
anak-anakmu nanti; engkau akan mengangkat mereka menjadi pembesar
di seluruh bumi.
17 (45-18) Aku mau memasyhurkan namamu turun-temurun; sebab itu
bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan
selamanya.

Selengkapnya....

Selasa, 02 Februari 2010

Pengurus Baru

Shalooooooooom YES...

teman-teman..memasuki 2010..pengurus YES sdh berganti neh...
masa kepengurusan periode 2009 sudah yang dipimpin oleh Nikosia sudah berakhir..
kami mewakili semua penduduk YES mengucapkan terima kasih atas pelayanan pengurus periode 2009 yang terdiri dari:
- Niko (Ketua)
- Rudini (Wakil Ketua)
- Sasa (Sekretaris)
- Hyu (Bendahara)
- Nana & Suli (Acara)
- Debbie (PW)
- Lidia (Multimedia)
- Lia (PR)

terima kasih untuk semua jerih lelah kalian, percayalah Tuhan sudah menghitungnya dan pasti akan membalasnya belipat kali ganda. Tuhan memberkati.

dan sekarang Kepengurusan YES 2010 sudah dibentuk dengan susunan sebagai berikut:
- Debbie (Ketua)
- Angel (Sekretaris)
- Windy (Bendahara)
- Nita (Acara)
- Widodo (PW)
- Ani (PR)
- Anto (Multimedia)
ini ada foto kami loh pengurus baru...*numpang narsis dikit gpp yach hehehehhe*



sebagai pengurus yang baru, kami memohon dukungan baik moril maupun materiil dan yang terpenting adalah doa dalam masa perjalanan kepengurusan kami di 2010 ini. semoga kami tetap menjadi murni untuk melayani Tuhan dan juga melayani YES.
mari kita semua dukung pengurus yang baru dan tetap mendukung semua kegiatan YES serta yang pastinya tetap setia mengiring dan melayani Tuhan.

Tuhan memberkati kita semua.
keep in faith
God Love u and so do we now and always


Selengkapnya....

DUTA ALLAH

Tanggal: Selasa, 2 Februari 2010
Bacaan : 1Yohanes 4:7-12
Setahun: Keluaran 29-30; Matius 21:23-46
Nats: Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita
saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna
di dalam kita (1Yohanes 4:12)
Judul:
DUTA ALLAH

Pada hari ibu saya akan dioperasi, hand-phone saya terus berdering.
Satu per satu teman saya menghubungi, untuk mendoakan Ibu. Bahkan,
seorang sahabat saya berdoa puasa. Hamba Tuhan juga datang untuk
berdoa dan memberi kekuatan. Setelah operasi selesai, teman-teman dan
saudara-saudara tetap berkunjung ke rumah sakit, meski saya sudah
melarang mereka datang agar tak merepotkan. Bahkan, untuk dana
operasi dan kemoterapi yang besar, Tuhan sudah cukupkan lewat uluran
tangan banyak orang.

Pada akhirnya, ayah dan ibu saya dapat berkata, "Tuhan itu baik!"
bukan karena mengalami mukjizat spektakuler, melainkan karena
mengalami uluran tangan kasih anak-anak-Nya. Ya, lewat mereka kami
merasakan kasih Tuhan pada saat-saat paling gelap dalam hidup kami.

Kita hidup dalam dunia yang tidak sempurna. Bencana alam, sakit
penyakit, kemiskinan, dan berbagai masalah mewarnai kehidupan
manusia. Hingga banyak orang bertanya; di manakah Tuhan? Apakah Dia
mengasihi saya? Kita bisa saja memberi jawaban yang teologis, tetapi
bukan itu yang mereka butuhkan. Yang mereka butuhkan adalah kasih
nyata dari Tuhan, dan itu semua dapat mereka rasakan melalui kasih
yang kita tunjukkan. Tak seorang pun dapat melihat Allah, tetapi
mereka dapat melihat-Nya melalui kita, duta Allah. Bahkan ketika kita
merasa tidak mampu untuk mengasihi, Tuhan akan memampukan kita.

Yang Tuhan minta dari kita hanyalah ketaatan kita untuk mau mengasihi
sesama. Maukah kita menjadi duta kasih-Nya di tengah dunia yang gelap
ini? --VT

KITA ADALAH DUTA ALLAH
UNTUK MENGHADIRKAN KASIH ALLAH DI DUNIA

1Yohanes 4:7-12

7. Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling
mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang
mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab
Allah adalah kasih.
9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah
kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke
dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus
Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian
mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita
saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya
sempurna di dalam kita.



Selengkapnya....