YES PORTAL Prayer : Jumat, pkl.19.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang
YES PORTAL : Sabtu, pkl.18.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang

Selasa, 26 Mei 2009

INTIMACY WITH GOD

Ester 2 : 17 Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.

Setiap orang pasti ingin punya kedekatan dengan Raja. Siapa yang tidak mau, bukan? Tapi sayangnya tidak setiap orang bisa melakukannya. Ada banyak peraturan yang harus dilakukan dan dilewati dalam proses kedekatan dengan seorang Raja. Protokoler itu adalah tata cara yang memang harus dilakukan oleh setiap orang yang ingin datang mendekat kepada Raja, walaupun mungkin hanya untuk urusan yang tidak terlalu penting sifatnya. Apalagi kali ini, sedang diadakan pemilihan Ratu – yang nantinya akan mendampingi Raja dalam pemerintahannya, pastilah protokoler ini lebih sulit lagi. Bahkan bukan hitungan hari dan minggu untuk melakukannya, tapi bisa berbulan-bulan dan bahkan makan tahun untuk persiapannya. Karena seorang Raja dianggap orang yang paling penting di dalam sebuah Kerajaan, maka untuk mendekatinya tidak bisa sembarang orang melakukannya.

Dan inilah yang terjadi dalam masa Ester, yang pada saat itu sebenarnya, sebelumnya sudah ada seorang Ratu di dalam istana tersebut. Tapi karena ketidak taatan Ratu Wasti itu, maka Raja berniat memilih seorang yang lain untuk menggantikannya. Jadilah Raja memaklumatkannya kepada seluruh daerah Kerajaan dan untuk Rajalah maka dikumpulkan banyak gadis-gadis yang cantik-cantik dari seluruh kerajaan dan daerah untuk dipersiapkan dalam pemilihan Ratu itu.

Dari seluruh gadis yang ada itu, maka terdapatlah Ester, yang merupakan keturunan Israel, yang hidup dan diasuh oleh Mordekhai. Ia bisa masuk ke dalam pemilihan itu karena parasnya yang elok dan perangainya yang menyenangkan setiap orang.

Ester 2 : 12 Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.

Dari bacaan itu, kita bisa membaca bagaimana seluruh gadis-gadis itu dipersiapkan untuk bertemu dengan Raja. Dan persiapannya bukan satu dua hari, tapi dua belas bulan...!!! Wow, persiapan yang sangat panjang, bukan? Dan selama dua belas bulan itu, para gadis itu diminyaki setiap hari dengan berbagai minyak danwangi-wangian yang pastinya mahal harganya. Tujuannya hanya satu, yaitu supaya dari manapun mereka berasal, bau asal mereka tidak akan tercium lagi, tapi sebagai gantinya, harum-haruman Kerajaan itulah yang akan menempel pada tubuh mereka. Harum-haruman yang pastinya akan menyenangkan Raja. Dan diharapkan, bahkan dari jauh saja, bau tubuh mereka akan bisa menyenangkan Raja. Sungguh suatu persiapan yang luar ditambah tentu saja, saya yakin, dengan segala pengetahuan etika dan bertingkah laku yang sopan di hadapan Raja.

Ester 2 : 13 Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.

Lewat dua belas bulan persiapan ini, setiap gadis itu nantinya akan dibawa menghadap Raja. Dan untuk menghadap Raja ini, mereka tidak boleh datang dengan tangan kosong. Mereka harus membawa sesuatu yang boleh mereka pikirkan dan mereka minta kepada dayang-dayang istana. Dan semua permintaannya itu harus dikabulkan oleh pihak istana. Hmm...setiap gadis itu akan berpikir dengan keras, kira-kira apa yang akan mereka minta untuk dibawa kepada Raja. Tentu ada banyak permintaan yang beraneka rupa, karena mereka akan membawa sesuai dengan ukuran mereka pribadi, apa yang akan menyenangkan Raja.

Ester 2 : 14 Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja, penjaga para gundik. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.

Bisa jadi, pertemuan gadis-gadis itu dengan Raja mereka, merupakan kesempatan satu kali seumur hidup. Karena kalau pertemuan itu tidak bisa menyenangkan Raja, maka jangan berharap bahwa mereka akan punya kesempatan lagi untuk bertemu dengan Raja secara pribadi. Itulah pertemuan pertama dan terakhir. Karena hanya jika Raja berkenan memanggilnya dengan menyebutkan namanya saja, barulah mereka bisa bertemu kembali. Wah, hal ini seharusnya membuat mereka waspada dan benar-benar membuat persiapan yang sungguh-sungguh supaya tidak mengalami kegagalan.

Ester 2 : 15-16 Ketika Ester—anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak—mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh—yakni bulan Tebet—pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda.

Coba kita belajar dari Ester. Dia tahu dan sadar betul kalau ini adalah kesempatan seumur hidup. Dia tidak mau menyia-nyiakannya. Untuk masuk menghadap Raja, ia juga sudah melewati persiapan dua belas bulan tadi. Tapi sekarang, ketika ia punya hak untuk meminta apa saja yang harus ia bawa ke dalam istana Raja, ia tidak meminta yang sesuai dengan keinginannya. Ia hanya membawa sesuatu yang ia yakin itulah kesukaan Raja. Ia tahu bahwa yang mengetahui hal itu tentu saja para dayang dan pengawal Raja. Karena itu, ia tidak meminta yang lain. Ia hanya meminta sesuai dengan saran mereka. Dan rupanya, perilakunya ini, bukan saja akan menyenangkan Raja, tapi juga menyenangkan orang-orang di sekitarnya yang merasa dihargai. Itulah sebabnya Ester bisa membuat setiap orang di istana menaruh kasih sayang kepadanya. Ia tidak sombong, tidak sembrono dan tidak berlagak sok.

Ester 2 : 17 Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.

Demikianlah, apa yang dilakukan Ester itu akhirnya berhasil memenangkan hati Raja. Ester tidak sekedar datang untuk menyenangkan dirinya dengna ambisinya, tapi ia datang dengan pemikiran ingin menyenangkan Rajanya. Dari baunya yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari saja sudah menyenangkan Raja, belum lagi buah tangannya yang ia bawa ke dalam istana, sesuatu yang bukan sesuai keinginan hatinya, tapi apa yang bisa menyenangkan raja. Dengan cara itulah ia bisa memenangkan hati Raja, sehingga akhirnya ia dikaruniai mahkota, menjadi Ratu menggantikan Wasti. Keelokan paras dan hatinya berhasil menaklukkan hati sang Raja.

Ester 2 : 18 Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja.

Ester bukan hanya mendapat berkat dan anugerah yang besar bagi dirinya saja, tapi juga menjadi berkat buat orang-orang sekitarnya. Dengan terpilihnya ia sebagai Ratu, rupanya menimbulan kesukaan yang luar biasa pada Raja, sehingga Raja membuat satu perjamuan yang besar, dan menitahkan kebebasan pajak bagi banyak orang. Pastilah kehadiran Ratu ini akan semakin disukai rakyat karena kemurahan yang ditimbulkan oleh keberadaannya tersebut.

Mungkin anda mulai mengerti apa yang sedang saya sampaikan dalam hal keintiman dengan Tuhan. Raja tadi adalah Allah sendiri, dan Ester adalah kita semua, para calon mempelai Kristus.

Tepatnya, hari-hari ini, sejak anda dan saya dilahirkan kembali, kita semua sedang masuk ke dalam masa persiapan tadi, dimana setiap hari Allah mau kita meminyaki diri kita dengan Roh Kudus dan Firman Allah, sehingga dari tubuh kita akan memancar aroma yang menyenangkan buat Tuhan. Kita, yang berasal dari berbagai kalangan dan golongan, harus bisa membuang semua ‘bau-bauan’ dan kebiasaan lama kita, dan menggantinya dengan aroma dan kebiasaan yang akan menyenangkan Tuhan. Untuk itulah persiapannya juga membutuhkan waktu yang sangat panjang. Dibutuhkan kesabaran dan penyerahan diri, supaya ketika tiba waktunya nanti kita bertemu dengan Dia, kita sudah dalam kondisi yang siap.

Dan setiap kali kita datang, menghampiri Dia dalam tahtaNya yang kudus, ketika kita masuk dalam ruang Maha KudusNya, janganlah datang dengan tangan yang hampa. Keluaran 34:20 ..... dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. Bawalah persembahan yang akan menyenangkan Tuhan. Yang Tuhan minta adalah ....Roma 12 : 1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Untuk bisa mengetahui apa yang akan menyenangkan Tuhan, anda harus tanya pada orang terdekatnya, yaitu Roh Kudus, yang sudah memeteraikannya lewat Firman Tuhan ini.

Ketika kita bisa menyenangkan Tuhan, maka secara otomatis Dia akan menyenangkan kita juga. Dia bukan Allah yang suka berhutang. Ketika Dia disenangkan dengan ibadah kita yang sejati, dengan persembahan tubuh kita yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah, maka Dia juga akan berbalik menyenangkan kita. Dia dengan senang hati akan memberkati hidup kita dengan penuh kelimpahan, Dia akan mengaruniakan belas kasihan dan kesehatan dan perlindungan yang Maha Tinggi.

Dan dengan tinggal di dalam HadiratNya – di dalam TahtaNya yang Maha Kudus itu, kita akan merasakan kebesaran dan kemuliaan Tuhan yang luar biasa. Jangan datang ke hadapanNya dengan tangan hampa. Tapi juga jangan datang dengan persembahan yang asal saja, yang hanya sesuai dengan pikiran kita. Tapi datanglah dengan satu kerinduan untuk memberikan persembahan yang akan menyenangkan Dia. Dan dalam hal ini, Ia meminta tubuh kita, hati kita, jiwa kita, seluruh keberadaan kita, untuk dibawa ke tahtaNya, dan menikmati keintiman bersama dengan Dia di dalam Ruang Maha KudusNya Allah. Jangan buang kesempatan ini, karena ketika Ia berkenan kepada kita, Ia akan mengaruniakan mahkota itu untuk kita, menjadikan kita mempelai wanitaNya Kristus, yang nantinya akan ikut memerintah bersama dengan Kristus.

Apakah anda memahami kerinduan hati Allah ini? Mari kita datang bersama-sama dengan penuh keberanian, menghampiri tahta Allah yang suci, hari ini. Jangan tunda lagi. Amin.

www.rotihidup.com



0 komentar: