YES PORTAL Prayer : Jumat, pkl.19.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang
YES PORTAL : Sabtu, pkl.18.00 Jl. Merdeka No.51, Tangerang

Senin, 27 Juli 2009

Hal - hal yg Ada di Film dan Tidak akan Kita Temukan Sehari hari

Hal-hal yang Ada di Film India Dan Tidak akan Kita
temukan sehari-Hari:

1. Seorang pria tidak akan merasa sakit saat melakukan
perkelahian sengit namun akan mengaduh sakit saat
seorang wanita berusaha membersihkan lukanya.

2. Tokoh jagoannya tak pernah jatuh cinta pada jagoan
wanita kecuali sebelumnya mereka menari-nari di bawah
hujan.

3. Sekali dipakai make-upnya tidak pernah luntur, saat
hujan ataupun saat lainnya.

4. Dua orang kekasih bisa menari-nari ditengah lapang
Dan entah dari mana 100 orang lainnya
Akan muncul dari antah berantah Dan Bergabung Menari
bersama mereka.(penari latar Michael Jackson aja kalah
banyak)

5. Pada babak akhir, sang jagoan akan Menemukan bahwa
is tokoh jahat yang Dilawannya Sebenarnya adalah
saudara kandungnya, Wanita Tua yang mencarinya adalah
ibunya Dan kepala Inspektur adalah ayahnya serta sang
hakim Adalah Pamannya Dan seterusnya.

6. Kata-kata Inggris yang biasanya muncul Adalah
(biasanya diucapkan keras2 di antara Kalimat) No
Problem!, My God!, Get Out!, Shut-up!, Impossible!,
Please forgive me!

7. Mereka berguling-guling Dan berputar2 Sambil
bernyanyi Dan muncul lagi dengan Pakaian Berbeda.

8. Mereka bisa berlari mengelilingi pohon Kelapa,
bernyanyi, saling memandang Dan Memalingkan muka
menggoda Dan berganti Pakaian pada waktu yang sama
tanpa menarik Nafas....

9. Jagoan gak boleh liat pohon Dan tiang Listrik,
pasti joget dulu muter2 Dan tiba2 Wanitanya Muncul,
gak heran film India minimal pasti 3 jam Bisa lebih
gak rugi sih.

10. Airmata sang jagoan Dan is wanita Gampang mengucur
bak keran air, tapi cepat Juga Kering Dan langsung
joget mbok, BRAVO...

11. Jagoannya meski sudah terluka, bisa jalan dari Bombay ke Calcutta (sekitar 8 jam perjalanan), dan di tengah perjalanan sambil berdarah-darah masih sempet nyanyi ....

================================================== =====================

Hal-hal yang Ada di Film Kungfu China Dan tidak Akan
Kita temukan sehari-Hari

1. Menjadi orangtua sang jagoan selalu Bernasib sial
Dan biasanya selalu dibunuh oleh Musuh saat is jagoan
masih muda, Dan is Jagoan Akan jadi yatim piatu trus
belajar ilmu silat Dan Balas dendam dstnya

2. Ketika seseorang terluka berat Dan sekarat, IA
selalu berhasil bertahan hidup Dan Mengucapkan
beberapa kalimat untuk Mengungkapkan is pembunuh
Sebelum kepalanya terkulai Dan menyatakan
Dirinya telah benar2 mati.

3. Orang-orang yang mahir kungfu mampu Terbang ke atas
atap, ke atas pohon Dan Menempuh jarak jauh tanpa
berkeringat. Namun saat berjalan ke kota Dan desa-desa
Mereka tetap harus berjalan kaki atau
Menunggang kuda.

4. Sang jagoan tak perlu bekerja untukMendapatkan
uang, namun selalu memiliki Uang Emas Dan perak untuk
membayar makanan Mereka.(minta jatah preman kali
ye....)

5. Sang jagoan Dan sang penjahat akan saling Bertemu
walaupun Negara mereka sangat luas Dan tak peduli
dimanapun mereka berada.(padahal Belon Ada HP)

6. Menyembuhkan luka dalam di tubuh cukup Dengan duduk
bersilang kaki, telapak tangan di Lutut Dan ASAP
keluar dari kepala.

7. Mereka bisa menyimpan banyak barang di Baju lengan
panjang mereka Dan tak pernah menjatuhkannya. Terutama
sedemikian banyak Logam2 emas....Dan botol2 obat
penyembuh Berbagai racun

8. Jagoan pasti jago minum arak, apalagi Sedang kesel
/ marah, sekali minum bisa Berdrum2 (5-10 drum) kayak
jacky Chan Pendekar Mabuk.

9. Sebelum mati, sang guru bisa mentransfer Tenaga
dalam ke muridnya hanya dengan Menempelkan telapak
tangan ke pundak is Murid Begitu gampang Dan cepat
bahkan Mengalahkan Kecepatan USB cable, infra red Dan
bluetooth Jaman sekarang

10. Hebatnya kalo wanita mengenakan kostum Pria, Dan
suaranya suara wanita, namun Orang2 Bahkan pendekar2
pria tidak sadar bahwa itu. Seorang wanita, harus
melalui proses tak Sengaja Menyentuh dada is wanita
baru pendekarnya Sadar. (alamak pendekar centil ye...)

==========================================
Yang ga ada di sinetron indonesia dalam kehidupan sehari hari :

1. Ibu tiri dan sodara tiri yang demikian jahatnya dengan baju bagus dan anak tiri yang ditindas juga dengan baju bagus dan mereka semua tinggal dirumah yang bagus, lalu ayah kaya raya yang ga tau apa-apa tentang kejadian di rumahnya sendiri.

2. Ibu tiri dan anaknya yang melotot lotot ke arah si anak tiri lalu muncul tulisan bersambung.

3. Anak tiri tahan banting yang dengan menangis aja bisa melampiaskan semuanya lalu memohon ke "ibu peri" membantunya.

4. Siswa2 ganteng yang jadi rebutan disekolahnya dan selalu dikerubutin siswi2 cakep yang bajunya sebenarnya lebih pantas dijadiin piaraan om2 senang daripada dijadiin seragam untuk pelajar.

5. Siswa2 ganteng yang udah kaya, pinter, serba bisa dan selalu jadi pahlawan pembela kebenaran buat jadi idola siswi2 disekolahnya

6. Orang yang sebenarnya kelakuannya udah cukup dijadiin bukti buat dirajam rame2 dilingkungannya dan selalu menindas lingkungannya tapi mesti tunggu mati baru keluar belatung dari mulutnya, dan selalu sempet bertobat sebelum mati.

7. Preman yang tobat karena mendadak jadi cacat tanpa suatu sebab setelah 30 tahun merajalela dilingkungannya

8. Ibu dan anak yang dilihat dari usia lebih cocok jadi kakak adik.

9. Pendekar yang bisa keluarin naga dan sinar laser dan pandai terbang tapi bangsanya dijajah hampir 4 abad.

10.digebuk2 sampe gepeng ga mati2 (tom & jerry)

11.orang yg se"parah" mr. bean (ada ga ya?)

====================================

kalo di film barat :

1. mau nelpon ke manapun, 3 digit pertama selalu 555.

di semua film :
1. jumlah musuh berbanding terbalik dengan akurasi, semakin banyak musuh, semakin ga mungkin jagoannya ketembak.... kalo musuh cuma 1 orang, besar kemungkinan jagoannya ketembak.
2. jagoan selalu ketembak di bagian yang ga vital, misalnya ketembak di bahu atau kaki.
3. di film science fiction. pedang sama ampuhnya dengan sinar laser...

di film horor :
1. cewe-cewenya penakut semua, tapi kalo denger ada suara yang aneh-aneh, mereka mencari sumber suara tersebut dan bukannya lari menjauh.
2. penjahatnya sulit mati, dia bisa ketembak, ketusuk, ketabrak terus tenggelam di aer dan selanjutnya dia bisa muncul lagi, sementara jagoannya gampang naget mati....
3. di saat yang kritis, mobil tidak bisa diandalkan, entah kunci ga cocok, mesin ga nyala dsb.
4. senter sama ga bisa diandalkan seperti mobil...

- Nendang bola sampe ke angkasa (Shaolin Soccer)
- Nendang bola dinding retak
- Nendang bola selapangan rusak (Ini yang paling parah )
- Air liur biasanya suka banjir kalo ada cewe cantik lewat (Tipikal film china)
- Teriakan maut (Kungfu Hustle )

klo film yg kayak power ranger2 apa gitu juga sama...
- monster terdesak oleh jagoan dkk lgsg berubah jadi raksasa... sang jagoan lalu manggil mainan robotnya yg seukuran mall abis itu bersama2 dgn si monster main gulat sambil ancurin kota yg dibangun warga dgn susah payah...

ultraman --> kondisi jagoan lagi biasa2 aja (lampu sein di dada belom kedip2) tapi kalahin musuh susah bener...
eh pas jagoan terdesak (lampu uda kedip2 kayak indikator harddisk di casing cpu eh di kostum jagoan) tiba2 gatau tenaga dari mana, bisa kuarin sinar aneh dari tangan lalu monster pun tiada dan jagoan pun menang....


www.ladangtuhan.com

Selengkapnya....

Kamis, 02 Juli 2009

Kesaksian Pemeran Yesus (The Passion of The Christ)

THE PASSION OF JIM CAVIEZEL
Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam
Film "The Passion Of Jesus Christ". Ini Kesaksiannya ...

JIM CAVIEZEL ADALAH SEORANG AKTOR BIASA DENGAN PERAN2 KECIL DALAM
FILM2 YANG JUGA TIDAK BESAR. PERAN TERBAIK YANG PERNAH DIMILIKINYA
(SEBELUM THE PASSION) ADALAH SEBUAH FILM PERANG YANG BERJUDUL " THE
THIN RED LINE". ITUPUN HANYA SALAH SATU PERAN DARI BEGITU BANYAK AKTOR BESAR YANG BERPERAN DALAM FILM KOLOSAL ITU.

Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh kearah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati, dan akhirnya musuhpun mengepung dan membunuhnya. Kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya, menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.

"Saya terkejut suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar apalagi sebagai peran utama. Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah..., Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda.

Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, "Hallo ini, Mel". Kata suara dari telpon tersebut. "Mel siapa?", Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu actor dan sutradara Hollywood yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya. Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film2 lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek aramik, bahasa yang digunakan pada masa itu. Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai actor di
Hollywood.

Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood. Sehingga habislah seluruh karir saya dalam
dunia perfilman. Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya. "Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?" Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di "Thin Red Line". Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!

Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya? Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanya an tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda. Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini.

Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya. Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya. Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran munkin menjadi jalan hidup saya. Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting.

Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu. Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada
bayangan saya. Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetapberdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan.

Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya
dengan sekuat tenaga. Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.

Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu.

Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini. Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan
dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.

Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm.
Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untukmemberi pertolongan. Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyekit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.

Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh
hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini.

Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya. Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan. Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang. Dan sayapun tidak sadarkan diri.

Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak "dia sadar! dia sadar!". "Apa yang telah terjadi?" Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka
segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.

Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, "Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan"? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya
iman kita tetap kuat dalam ujian.

Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh... itu sangat luar biasa... mengagumkan. .. tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya
memerankan diriNya sendiri. Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang, mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini. Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa.

Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda. Amin.

"TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA"


for God so loved the world that He gave His only begotten Son that whosoever believeth in Him should not perish, but have everlasting life
John 3 : 16


tulisanberkat.blogspot.com

Selengkapnya....